Kundalini Yoga Indonesia adalah sebuah komunitas pengembangan seni spiritual dan penyembuhan yang terus mengadakan riset dan mengembangkan metode-metode yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan utama dalam pelatihan Kundalini Yoga adalah untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha memiliki Energy (Divine Energy) dan menyatukan diri dengan energi alam semesta sehingga kita bisa menjadikan diri kita sebagai tempat dan jalan atau perantara bagi energi semesta untuk memancar dan tersalurkan kepada yang membutuhkan. Intinya adalah kita bisa mengosongkan diri kita dan menyediakan diri kita sebagai penyalur energi semesta untuk kepentingan diri sendiri ataupun orang banyak.
Kundalini Yoga Indonesia memberikan pelatihan dengan dasarberbagi dan non profit. Calon siswa akan diberikan 4 pertemuan untuk pengaktifan chakra sebelum memasuki tahap pembangkitan kundalini.
Terdapat 7 level yang disediakan oleh Kundalini Yoga Indonesia. Pada tiap-tiap level siswa mendapatkan 3 Divine Energy Blessings (DEB). pemberian DEB yng pertama adalah untuk pembukaan channel kundalini dan membangkitkanya. DEB selanjutnya untuk memperkuat dan memberikan fungsi utuh terhadap kundalininya.
Gejala-gejala atau simtom-simtom yang dialami oleh para siswa yang telah menerima DEB pertama untuk pembangkitan kundalini sangat bervariatif. simtom-simtom yang umum adalah adanya rasa sedikit tekanan pada kepala bagian tengah dan adanya rasa kaku mulai dari otak sampai kebawah. ada juga yang merasakan turunya energi dari kepala sampai ujung tulang ekor (chakra dasar, tempat kundalini bersemayam) dan naik lagi sampai chakra mahkota.
Bagi sebagian orang akan mengalami simtom yang agak ekstrim, seperti rasa sedih yang luar biasa sampai menangis, rasa senang yang luar biasa sampai tertawa dan bahkan ada yang berteriak keras. Itu semua adalah manifestasi dari timbunan atau tekanan-tekanan yang ada dalam hati yang dibersihkan oleh energi kundalini. ada beberapa orang yang bahkan tidak merasakan apa-apa. Itu tidak penting karena semua sensasi tersebut sangat pribadi sifatnya dan cenderung karena kepekaan bawaan dari setiap individu.Meskipun tanpa adanya sensasi yang dirasakan, proses tetap terjadi sebagaimana mestinya.